Mukaddimah Kajian Tujuan-Tujuan Haji
Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr
Mukaddimah Kajian Tujuan-Tujuan Haji adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Tujuan-Tujuan Haji. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada Senin, 30 Dzulqa’dah 1444 H / 19 Juni 2023 M.
Kajian Islam Ilmiah Tentang Mukaddimah Kajian Tujuan-Tujuan Haji
Ibadah haji merupakan ibadah yang paling mulia dan bisa mendekatkan seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ibadah ini merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang difardhukan oleh Allah dan menjadi pondasi utama dalam agama. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan dalam haditsnya:
بُنِيَ الإسلامُ على خمسٍ شَهادةِ أن لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وأنَّ محمَّدًا رسولُ اللَّهِ وإقامِ الصَّلاةِ وإيتاءِ الزَّكاةِ وصَومِ رمضانَ وحجِّ البيتِ
“Islam berdiri diatas lima landasan, yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan melaksanakan ibadah haji.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi juga memberikan motivasi kepada umatnya untuk melaksanakan ibadah haji dan mengungkapkan keutamaan-keutamaan di dalamnya.
Salah satunya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikan kepada Amr bin Ash Radhiyallahu ‘Anhu ketika pertama kali dia masuk ke dalam agama Islam. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan:
أما عَلِمْتَ أنَّ الإسْلامَ يَهْدِمُ ما كانَ قَبْلَهُ؟ وأنَّ الهِجْرَةَ تَهْدِمُ ما كانَ قَبْلَها؟ وأنَّ الحَجَّ يَهْدِمُ ما كانَ قَبْلَهُ؟
“Tidakkah kamu tahu? Bahwa Islam akan menghilangkan kesalahan-kesalahan sebelumnya, begitu juga dengan hijrah akan menghapuskan kesalahan-kesalahan sebelumnya, begitu juga dengan ibadah haji yang akan menghapuskan kesalahan-kesalahan sebelumnya.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain yang disampaikan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan:
مَنْ حَجَّ وَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji tanpa melakukan kefasikan atau melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama, maka dia pulang seolah-olah baru saja dilahirkan oleh orang tuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagaimana juga dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan:
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
“Apabila seseorang melakukan ibadah umroh kemudian diikutkan dengan umroh lainnya, maka dapat menghapus kesalahan-kesalahan yang ada di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan yang paling pantas untuknya kecuali Surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
Kapan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Melaksanakan Haji?
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri melaksanakan ibadah haji pada tahun ke-10 Hijriyah. Beliau mengajarkan tata cara pelaksanaan ibadah haji yang langsung dipraktekkan oleh beliau, dengan harapan agar umatnya dapat mencontohnya.
Kemduian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan motivasi kepada umatnya agar mereka mengambil ibadah haji langsung dari beliau, sebagaimana hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim:
لَعَلِّي لَا أَلْقَـاكُم بَعدَ عَامي هَذا
“Hendaklah kalian mengambil semua manasik ibadah haji dariku, karena mungkin aku tidak lagi berjumpa dengan kalian.” (HR. Muslim)
Dengan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tersebut, maka haji Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini dinamakan Haji Wada, yaitu Haji Perpisahan, karena itu merupakan Haji pertama dan terakhir beliau. Dan pada waktu itu juga, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat yang menunjukkan kesempurnaan agama Islam:
…الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا…
“Hari ini Aku sempurnakan agamaKu untukmu, Aku cukupkan nikmatKu kepadamu, dan aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 3)
Ibadah Haji Merupakan Bekal Terindah
Sesungguhnya ibadah haji merupakan kesempatan untuk mengambil bekal dengan bekal yang paling indah dikala bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena di dalam pelaksanaan ibadah haji kita bisa bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana juga kita selalu merintih di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga kesempatan untuk melakukan amal-amal kebaikan sangatlah banyak sekali. Oleh karenanya itu merupakan kesempatan untuk berbekal dengan bekal yang sangat indah beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika seseorang melaksanakan ibadah haji, itu merupakan kesempatan untuk mendapatkan manfaat yang luar biasa. Mulai dari berada di miqat dan diakhiri ketika melaksanakan tawaf tujuh putaran di Ka’bah al-Musyarrafah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika melaksanakan ibadah haji, mereka akan mendapatkan manfaat yang luar biasa, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga dengannya akan kuat kekuatannya dan bertambah keimanannya. Dan itu semua akan mudah bagi mereka untuk mendapatkannya.
Pelajaran dari ibadah haji tidak terhitung, hikmah-hikmah yang luar biasa ada di sana. Apa saja pelajaran dari ibadah haji?
Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Mukaddimah Kajian Tujuan-Tujuan Haji
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53013-mukaddimah-kajian-tujuan-tujuan-haji/